Menyingkap Keutamaan
Zikir
Oleh: Marzuki
Wardi
Dimuat di SKH Singgalang edisi Minggu, 20 Januari 2019 |
Judul : Jangan Cemas, Berzikirlah
Penulis : Abdullah Al-Fakir
Penerbit : PT Elex Media
Komputindo
Tahun Terbit : Pertama, 2018
Tebal : 143 Halaman
ISBN : 978-602-04-5723-9
Kata zikir
berasal dari bahasa Arab, yakni dzakara yang
artinya mengingat, menyebut, menuturkan, menyucikan, memperhatikan, mengenang,
mengenal, mengerti, memberi, dan menasihati. Sedangkan secara istilah, menurut
Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, zikir berarti segala lafal yang disukai dengan
banyak mengucapkannya untuk mengingat dan mengenang Allah, bisa berupa tahmid,
tahlil, takbir, tasbih, doa-doa al-ma’tsurat, dan sebagainya (hlm. 8).
Jika kita
perhatikan definisi di atas, maka berzikir pada dasarnya tergolong ibadah yang
ringan dan mudah dilaksanakan, karena bisa dilakukan kapan dan di mana saja
tanpa syarat yang berat. Namun, meskipun demikian, ibadah zikir sering kali
diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, ia memiliki kedudukan yang
mulia dan keutamaan yang luar biasa di sisi Allah SWT. Diantara keutamaan
berzikir ialah dapat menghapus dan menjauhkan kita dari dosa.
Disadari atau
tidak, manusia memang tidak terlepas dari perbuatan dosa. Sebagai makhluk
biasa, ia sering kali terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Karena itu dapat
dikatakan sudah menjadi tabiat manusia. Namun, bukan berarti hal ini kemudian menjadi
alasan bagi kita untuk bebas melakukan dosa. Seorang muslim yang baik sejatinya
senantiasa mengendalikan dan menyucikan diri ketika menyadari dirinya telah
melakukan dosa. Salah satu caranya adalah dengan berzikir, agar Allah
mengampuni dan menghindari kita dari berbuat dosa. Allah menegaskan dalam Alquran
surat Al-Ahzab ayat 35, bahwa adz-dzakirin
(laki-laki yang brzikir) dan adz-dzakirat
(perempuan yang berzikir) telah dijamin akan diampuni dosanya dan diberikan
pahala yang besar (hlm.39).
Manfaat lain
daripada berzikir yang erat dalam kehidupan sehari-hari kita adalah mempermudah
urusan dan melapangkan rezeki. Hal ini juga sudah dijamin oleh Allah dalam
Alquran surat Ath-Thalaq ayat 2-3 yang berati: barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Dua manfaat
yang disebut diatas, menunjukkan betapa ibadah zikir memiliki energi yang
dahsyat dalam kehidupan kita. Yakni selain dapat menghapus dosa, mendapat
pahala, mempermudah urusan, juga dapat menambah rezeki dari Allah. Zikir juga,
menurut penulis, layaknya antivirus dalam
sistem perangkat komputer. Ia tidak hanya bisa menghapus virus, tapi juga menjaga
dan memelihara komputer dari jangkauan virus.
Demikian adanya zikir, ia tidak hanya berfungsi menghapus dosa, tapi juga
dapat menjaga dan merawat hati dari tipu
daya setan yang terkutuk. Lantas, apa yang membuat kita malas
untuk berzikir?
Tentu masih banyak lagi manfaat zikir yang diuraikan
oleh penulis dalam buku ini. Selain itu, ia juga menyajikan amalan, anjuran,
ragam cara berzikir, dan renungan-renungan
kehidupan dalam rangka mempersiapkan diri menuju Sang Khalik, yakni mengingat
kematian. Semua itu dikupas secara detail oleh penulis. Terdiri dari tujuh
bagian, isi buku ini sangat baik untuk dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan
kita sehari-hari. Sehingga kita menjadi pribadi muslim yang senantiasa mengingat
Allah.
Lombok Tengah,
1 Januari 2019
Marzuki Wardi, alumnus
Pendidikan Bahasa Inggris (FPBS) IKIP Mataram. Menulis Cerpen, Esai dan
Resensi. Bermukim di Lombok Tengah, NTB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar