Senin, 21 Januari 2019

Resensi

Menyingkap Keutamaan Zikir
Oleh: Marzuki Wardi
Dimuat di SKH Singgalang edisi Minggu, 20 Januari 2019

Judul                : Jangan Cemas, Berzikirlah
Penulis              : Abdullah Al-Fakir
Penerbit            : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit     : Pertama, 2018
Tebal                : 143 Halaman
ISBN               : 978-602-04-5723-9
Kata zikir berasal dari bahasa Arab, yakni dzakara yang artinya mengingat, menyebut, menuturkan, menyucikan, memperhatikan, mengenang, mengenal, mengerti, memberi, dan menasihati. Sedangkan secara istilah, menurut Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, zikir berarti segala lafal yang disukai dengan banyak mengucapkannya untuk mengingat dan mengenang Allah, bisa berupa tahmid, tahlil, takbir, tasbih, doa-doa al-ma’tsurat, dan sebagainya (hlm. 8).
Jika kita perhatikan definisi di atas, maka berzikir pada dasarnya tergolong ibadah yang ringan dan mudah dilaksanakan, karena bisa dilakukan kapan dan di mana saja tanpa syarat yang berat. Namun, meskipun demikian, ibadah zikir sering kali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, ia memiliki kedudukan yang mulia dan keutamaan yang luar biasa di sisi Allah SWT. Diantara keutamaan berzikir ialah dapat menghapus dan menjauhkan kita dari dosa.
Disadari atau tidak, manusia memang tidak terlepas dari perbuatan dosa. Sebagai makhluk biasa, ia sering kali terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Karena itu dapat dikatakan sudah menjadi tabiat manusia. Namun, bukan berarti hal ini kemudian menjadi alasan bagi kita untuk bebas melakukan dosa. Seorang muslim yang baik sejatinya senantiasa mengendalikan dan menyucikan diri ketika menyadari dirinya telah melakukan dosa. Salah satu caranya adalah dengan berzikir, agar Allah mengampuni dan menghindari kita dari berbuat dosa. Allah menegaskan dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 35, bahwa adz-dzakirin (laki-laki yang brzikir) dan adz-dzakirat (perempuan yang berzikir) telah dijamin akan diampuni dosanya dan diberikan pahala yang besar (hlm.39).
Manfaat lain daripada berzikir yang erat dalam kehidupan sehari-hari kita adalah mempermudah urusan dan melapangkan rezeki. Hal ini juga sudah dijamin oleh Allah dalam Alquran surat Ath-Thalaq ayat 2-3 yang berati: barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Dua manfaat yang disebut diatas, menunjukkan betapa ibadah zikir memiliki energi yang dahsyat dalam kehidupan kita. Yakni selain dapat menghapus dosa, mendapat pahala, mempermudah urusan, juga dapat menambah rezeki dari Allah. Zikir juga, menurut penulis, layaknya antivirus dalam sistem perangkat komputer. Ia tidak hanya bisa menghapus virus, tapi juga menjaga dan memelihara komputer dari jangkauan virus. Demikian adanya zikir, ia tidak hanya berfungsi menghapus dosa, tapi juga dapat menjaga dan merawat hati dari tipu daya setan yang terkutuk. Lantas, apa yang membuat kita malas untuk berzikir?
  Tentu masih banyak lagi manfaat zikir yang diuraikan oleh penulis dalam buku ini. Selain itu, ia juga menyajikan amalan, anjuran, ragam cara berzikir, dan  renungan-renungan kehidupan dalam rangka mempersiapkan diri menuju Sang Khalik, yakni mengingat kematian. Semua itu dikupas secara detail oleh penulis. Terdiri dari tujuh bagian, isi buku ini sangat baik untuk dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita menjadi pribadi muslim yang senantiasa mengingat Allah.

Lombok Tengah, 1 Januari 2019
Marzuki Wardi, alumnus Pendidikan Bahasa Inggris (FPBS) IKIP Mataram. Menulis Cerpen, Esai dan Resensi. Bermukim di Lombok Tengah, NTB.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerpen

  Wasiat Kiai Seman ilustrasi ini diunduh dari https://himpuh.or.id/blog/detail/70/detik-penaklukkan-makkah-oleh-rasulullah-dan-para-sahabat...